Kita hidup di zaman yang serba cepat. Semua orang seperti sedang berlomba. Lomba untuk sukses, untuk jadi yang paling menonjol, paling cepat sampai tujuan. Kadang, tanpa sadar, kita juga ikut lari. Ikut merasa harus cepat. Harus sampai. Harus terlihat hebat.
Tapi di tengah semua itu, pernah nggak sih kita berhenti sejenak dan tanya ke diri sendiri:
“Aku ini sebenarnya lagi ada di mana?”
Itu pertanyaan sederhana. Tapi bisa jadi titik balik.
Nggak Ada yang Salah Sama Semangat, Tapi…
Nggak ada yang salah dengan semangat. Punya ambisi itu bagus. Punya target itu perlu.
Tapi kadang, semangat bisa jadi membingungkan kalau nggak dibarengi sama kesadaran diri.
Bayangin kamu lagi naik mobil. Kamu gas pol, tapi nggak tahu titik awal kamu di mana, tujuanmu ke mana, dan jalan yang kamu pilih kayak apa. Ya bisa aja kamu nyampe ke tempat bagus. Tapi bisa juga kamu malah muter-muter, atau habis bensin duluan.
Kita pun sering begitu dalam hidup. Ngebut. Ngebandingin diri. Ngerasa harusnya udah sejauh orang lain. Padahal, kita sendiri belum benar-benar tahu posisi kita sekarang.
Kenal Diri Itu Bukan Lemah, Justru Kuat
Kadang kita takut ngaku kalau kita masih di tahap awal. Takut kelihatan belum siap.
Padahal, jujur sama diri sendiri itu salah satu bentuk keberanian.
Orang yang tahu dirinya lagi belajar, akan lebih siap untuk terbuka. Untuk dengerin masukan. Untuk terus tumbuh tanpa terbebani harus terlihat hebat duluan.
Bahkan kalau kamu merasa “belum ke mana-mana”, itu nggak apa-apa. Justru dari kesadaran itulah kamu bisa nyusun ulang langkah. Bisa atur ulang napas. Bisa lihat ulang, sebenarnya kamu mau ke mana, dan lewat jalan mana.

Perjalanan Itu Personal, Bukan Kompetisi
Salah satu yang sering bikin kita cemas adalah terlalu banyak ngelirik kiri-kanan.
Orang ini udah punya bisnis.
Orang itu udah bisa beli rumah.
Yang sana kariernya naik terus.
Lalu kita mulai merasa tertinggal. Mulai mempertanyakan diri.
Padahal, siapa yang bilang kita semua harus sampai di tempat yang sama?
Perjalanan itu personal. Waktu kita sadar kita lagi ada di mana, kita bisa lebih bijak ngatur ritme. Bisa milih mau istirahat sebentar atau jalan pelan-pelan, tanpa terus merasa bersalah.
Dan lucunya, waktu kita mulai tenang sama posisi sendiri, justru dari situ biasanya hal-hal baik mulai datang.
Bukan Soal Seberapa Cepat, Tapi Seberapa Tahu
Banyak orang tersesat bukan karena mereka nggak bisa jalan. Tapi karena mereka nggak tahu titik awal mereka.
Itu kayak main game tapi langsung lompat ke level tinggi tanpa belajar dasar-dasarnya.
Kesadaran itu bukan soal “aku di bawah”, tapi soal “aku tahu aku lagi di mana.” Dan itu bikin kita lebih siap ngambil keputusan, lebih bisa menghargai proses, dan lebih gampang maafin diri kalau ada salah langkah.
Jadi… Mau Mulai ke Mana Arahmu?
Sebelum berlari lagi. Sebelum terbang lebih tinggi.
Coba duduk sebentar. Tarik napas. Tanya pelan-pelan:
“Aku lagi di mana?”
“Apa yang aku punya sekarang?”
“Apa yang aku butuhin buat langkah berikutnya?”
Karena perjalanan yang paling mantap bukan yang paling cepat, tapi yang paling sadar arah.
Dan dari kesadaran kecil itu, kita bisa mulai lagi—dengan lebih tenang, dan lebih mantap.
YUK SEMANGAT YUKK!!!

Leave a Reply